Monday, January 22, 2007

Tidur Pakai Selimut Tipis dan Timer AC, Hemat Listrik!


Sudah dari kecil, saya terbiasa memakai comforter yang cukup tebal karena AC di kamar juga lumayan dingin. Apalagi setelah kuliah di amerika, disana memang selalu pakai comforter, jadi sewaktu menikah pun otomatis pakai comforter. Akhir-akhir ini, saya merubah kebiasaan saya dan istri memakai selimut katun yang lebih tipis, sehingga temperatur AC yang biasanya terpatok pada 25 derajat celcius, bisa kami naikkan sampai 27 derajat celcius.

Dengan menaikkan temperatur dikamar kami ini, menurut survey yang dilakukan oleh climatecrisi.net, kami dapat menghemat 2000 pounds (sekitar 900 kg) CO2 per tahun.

Hal ini kami tambah dengan timer AC yang kami pasang kurang lebih setengah sampai satu jam sebelum jadwal kami bangun. Biasanya AC kami jalan terus, walaupun sudah bangun dan tidak perlu AC lagi, jadi semakin boros. Sekarang, karena AC sudah mati terlebih dahulu, kami juga kalau berasa panas akan bangun sendiri. Di pagi hari juga biasanya AC lebih dingin karena sudah dipasang sejak malam, jadi sewaktu pagi sebenarnya sudah cukup dingin kalau dimatikan.

Kalau dipikir, memang kita tinggal di daerah tropik tapi selalu inginnya ikut-ikutan dengan dunia barat yang dingin. Di dunia barat itu, kalau sedang musim panas pun pada gak pake baju dan tidur telanjang. Kita malah mau sedingin mungkin dan pakai comforter pula. Sudah comforter mahal, tidurnya juga jadi mahal karena perlu AC yang dingin.

Kita harus bisa menghemat sebanyak mungkin karena harga minyak yang semakin tinggi. Juga karena lingkungan hidup kita yang semakin boros dengan penggunaan energi.

Saya harap ide sederhana ini bisa membantu.

No comments: